Mengambil keputusan besar yang belum pernah kita lakukan sebelumnya bukanlah hal mudah.
“Jika saya tidak mencoba dan mengambil risiko, saya akan kehilangan banyak kesempatan besar dalam hidup.”
-Lailah Gifty Akita
Saat saya menulis artikel ini, saya sedang berada di fase mempertimbangkan antara tetap berada di zona nyaman pekerjaan saat ini atau mengikuti kata hati saya.
Saya merasakan begitu banyak hal yang membuat hati dan fikiran saya sangat terganggu dan benar-benar membuat hari-hari saya jadi tidak nyaman.
Bahkan itu menyebabkan aktifitas saya terganggu, pekerjaan tidak maksimal, tidur tidak nyenyak hingga merasakan pusing setiap hari.
Pada artikel ini saya akan menceritakan apa saja yang saya rasakan saat ingin mengambil keputusan untuk keluar dari zona nyaman khususnya dalam hal pekerjaan.
. . . . .
1. Kekhawatiran yang semakin besar
Berfikir untuk keluar dari zona nyaman dan mengikuti kata hati membuat saya merasakan kekhawatiran berlebih setiap hari.
Apalagi disaat-saat dimana saya merasa harus segera mengambil keputusan tersebut.
Saya merasakan begitu banyak kekhawatiran seperti :
- Khawatir salah mengambil keputusan
- Khawatir akan menemui kegagalan
- Khawatir jadi omongan orang
- Khawatir mengecewakan orang
- Khawatir justru semakin susah
- dan masih banyak lagi
Meskipun saya tau itu adalah hal yang wajar, namun itulah yang saya alami saat ini.
Karena ketika saya memutuskan untuk mengikuti kata hati dan meninggalkan pekerjaan saat ini, kehidupan saya jelas akan berubah drastis.
Saya tidak akan lagi menerima gaji setiap bulan dengan nominal yang relatif pasti (kadang juga lebih) dan mungkin saja saya harus bekerja lebih keras untuk merintis karir baru.
Kekhawatiran itu terus menerus datang di fikiran saya setiap hari sebelum saya benar-benar sudah memutuskan.
2. Pertimbangan yang semakin banyak
Tidak hanya sekedar mengikuti emosi saja, untuk memulai hal baru yang bisa jadi sangat beresiko juga harus mempertimbangkan banyak hal.
Pertimbangan-pertimbangan yang membuat saya menjadi semakin yakin untuk mengikuti kata hati atau justru membuat saya takut dan bertahan di zona nyaman.
Pertimbangan tersebut terkait kelebihan dan kekurangan, keuntungan dan kerugian, serta hal-hal lain yang berpotensi terjadi ketika saya mengambil keputusan tersebut.
Saya yakin siapapun yang ingin mengambil keputusan besar untuk keluar dari zona nyaman pasti akan mengalami hal ini.
Pertimbangan tersebut juga datang tidak hanya dari diri sendiri namun juga dari orang-orang dan lingkungan sekitar.
Namun, saya harus tetap mengambil resiko jika ingin menemukan versi terbaik diri saya.
3. Tekanan yang semakin tinggi
Dua hal diatas membuat hari-hari saya dihantui perasaan bimbang dan tekanan berlebih.
Entah kenapa, saya merasakan begitu banyak tekanan yang datang baik dari dalam diri maupun dari lingkungan sekitar yang membuat saya ragu-ragu untuk mengambil keputusan itu.
Tantangan inilah yang mungkin dialami begitu banyak orang yang akhirnya takut untuk mencoba hal baru dan memutuskan untuk bertahan di zona nyaman.
Apalagi keputusan itu tidak hanya mempegaruhi kehidupan pribadinya namun juga kehidupan keluarga.
. . . . .
Penutup
Keyakinan dan keinginan yang kuatlah yang membuat saya bisa mengatasi ketiga hal diatas.
Hanya orang-orang yang memiliki mimpi, keyakinan, dan keinginan yang kuat yang pada akhirnya mampu melewati fase ini.
Di usia yang baru 20-an saya merasa harus mengambil keputusan dan mencoba hal-hal yang saya yakini.
Saya takut ketika tua nanti saya menyesal karena tidak berani melakukannya ketika muda, saya hanya berada di zona nyaman dan tidak berani mencoba hal-hal baru yang saya inginkan.
Meskipun resiko kegagalan itu pasti ada, namun saya tidak akan tahu itu akan gagal atau berhasil jika saya tidak memutuskan untuk melakukannya.
Kalaupun nantinya saya menghadapi kegagalan, setidaknya saya bisa belajar dari kegagalan tersebut dan masih bisa terus berusaha.
“Sometimes you win, sometimes you learn.”
– Robert Kiyosaki
Semoga segala keraguan untuk mencapai mimpi-mimpi kita selalu bisa kita patahkan dengan keyakinan dan usaha pantang menyerah mencapai mimpi-mimpi tersebut.