Begitu banyak hal yang saya rasa tidak bisa dialami oleh mahasiswa era pandemi ini.
Meskipun itu tergantung bagaimana cara mereka memanfaatkan waktu, namun dikondisi yang jelas-jelas berbeda ini pengalaman yang didapatkan pun tentu berbeda.
Saya pribadi bersyukur dulunya masih bisa mengalami kuliah secara tatap muka, meskipun pada akhirnya saya harus merelakan untuk diwisudah secara online.
Momen dimana saya ingin orang tua saya melihat saya maju ke podium dihadapan ribuan wisudawan lain dan keluarganya, kemudian secara resmi dinyatakan lulus sebagai seorang sarjana.
Meskipun ada sedikit rasa kecewa, saya yakin kedua orang tua saya tetap bangga dengan pencapaian anaknya.
Hal yang saya sadari setelah lulus kuliah
Saya termasuk mahasiswa yang masuk kelompok standar saat kuliah, tidak terlalu pintar dan menonjol di kelas, tidak bisa dibilang malas kuliah juga karena saya tidak pernah mengulang satu pun mata kuliah.
Beberapa kali mengikuti oraganisasi dan beberapa diantaranya tidak merasa cocok dengan organisasi tersebut.
Saya menyadari beberapa hal setelah saya lulus dan masuk di dunia kerja.
- Belajar komunikasi dan berteman dengan banyak orang itu penting
Saya termasuk orang yang pasif dan tidak pandai beragaul, sebab itulah saya tidak punya banyak teman di luar jurusan apalagi luar kampus.
Kebanyakan teman saya hanyalah teman-teman satu kelas dan juga satu angkatan saja.
Saat ini, ketika sudah masuk di dunia pekerjaan, skill komunikasi saya rasa sangat dibutuhkan apalagi jika bekerja secara tim.
Andai saja dulu saya menyadari hal ini, seharusnya saya bisa memanfaatkan masa-masa kuliah saya untuk belajar berkomunikasi dengan banyak orang.
Meski begitu, saya tidak merasa terlambat untuk belajar, sekarang saya merasa membutuhkannya, jadi saya harus mempelajarinya.
- Mempelajari berbagai jenis skill yang saya minati itu perlu
Tugas mahasiswa tidak hanya sekedar belajar tentang materi-materi perkuliahan saja.
Menurut saya, jika ingin berhasil di dunia nyata ataupun di dunia kerja, pintar saja tidak cukup.
Saya punya salah satu teman yang ketika lulus kuliah dia diterima kerja di salah satu perusahaan multinasional.
Saya pernah bertanya apakah IPK atau ijazahnya ditanyakan atau tidak ketika proses seleksi, dan jawaban dia sama sekali tidak dibahas.
Tahap seleksi yang begitu panjang dan sulit, fokusnya lebih kepada menguji kemampuan dia apakah cocok atau tidak jika ditempatkan di posisi yang dibutuhkan.
Saya tidak bilang, kalau nilai IPK tidak penting, namun alangkah lebih baiknya jika diimbangi dengan berbagai skill yang nantinya bisa berguna setelah lulus kuliah.
Penting untuk belajar dan menguasai soft skill ataupun hard skill yang bisa membantumu untuk bersaing di dunia kerja.
5 soft skill yang pasti dibutuhkan di dunia kerja bisa kamu baca disini
. . . . .
Saat ini perkuliahan berjalan full secara online, itu artinya semua berubah 180 derajat dari yang biasanya.
Banyak hal-hal baru yang sebelumnya tidak dilakukan harus dilakukan untuk penyesuaian.
Mahasiswa era pandemia harus pintar-pintar memanfaatkan waktu mereka agar tidak merasa rugi di kemudian hari.
Selain itu, banyak pengalaman-pengalaman yang dulu saya rasakan menjadi kenangan yang memorable, namun saat ini tidak bisa dialami oleh mahasiswa era pandemi.
1. Melelahkannya kegiatan pengenalan kampus
Kalau tidak salah, kurang lebih 1 bulan awal kegiatan kampus ini dimulai dengan acara pengenalan kampus, masing-masing kampus punya nama tersendiri untuk acara ini.
Terhitung mulai persiapan, technical meeting, hinggal pelaksanaan kegiatan acara rasanya sangat melalahkan.
Bahkan tidak berhenti di pengenalan kampus saja namun pengenalan fakultas hingga ke penganalan jurusan.
Buat kalian yang pernah merasakan pengalaman ini, pasti punya kenangan tersendiri yang masih teringat sampai hari ini.
Salah satunya adalah momen berkenalan dengan mahasiswa baru lain dengan mengenalkan nama, jurusan dan asal kota, yang pada akhirnya saling lupa namanya padahal baru beberapa menit kenalan.
2. Susahnya mengatur kehidupan sendiri
Pengalaman ini mungkin hanya dirasakan para perantau baru seperti saya.
Sebelumnya ketika dirumah makan tinggal ambil di dapur, berangkat sekolah dibangunin, baju dicuciin, saat kuliah semuanya harus diurus sendiri.
Momen ini menjadi momen buat saya untuk belajar mengatur jadwal pribadi, mulai dari waktu kuliah, waktu makan, waktu belajar, sampai waktu tidur.
Selain itu, saya juga harus belajar mengatur keuangan dan menyesuaikan dengan lingkuangan baru.
Kadang-kadang merasa uang saku tidak cukup karena harus banyak print tugas, disisi lain malu juga kalau terus-terusan minta kiriman uang.
Mahasiswa era pandemi mungkin menunda semua pengalaman itu karena kuliah masih bisa dilakukan dari rumah.
Jadi, kuliah offline tidak hanya sekedar menempa ilmu tapi juga menempa diri untuk bertahan dan berkembang di lingkungan baru.
3. Serunya jalan-jalan ke luar kota bareng-bareng
Waktu libur semester biasanya cukup panjang, bahkan bisa sampai dua bulan.
Biasanya sebelum pulang kampung atau pulang kota, banyak yang memanfaatkan momen ini untuk main rame-rame ke luar kota.
Terutama buat mahasiswa semester awal hingga semester empat, waktu dimana pertemanan masih cukup akrab dan masih sering bertemu.
Momen jalan-jalan bareng ini juga menjadi waktu yang tepat untuk menikmati masa-masa kuliah sebelum akhirnya nanti saling memikirkan diri sendiri ketika memasuki semester akhir.
Ini menjadi salah satu pengalaman yang mungkin tidak dialami oelh mahasiswa era pandemi.
4. Menyenangkannya kehidupan saat KKN
Menyenangkan atau tidaknya sebenarnya tergantung keberuntungan masing-masing, karena banyak juga yang mengeluh ketika kkn, entah karena desa yang ditempati, orang-orang di desa tersebut, atau karena antar anggota tim kkn.
Saya pribadi merasa program kkn menjadi kegiatan penutup masa kuliah saya yang cukup menyenangkan.
Selain anggota tim yang cukup fair selama program kkn, desa dan tempat tinggal saya dan tim selama kkn membuat saya memiliki keluarga baru.
Bahkan sampai hari ini, ketika di desa tersebut ada kegiatan, saya dan teman-teman masih diundang untuk hadir.
Warga desa yang saya tempati ketika kkn ramah dan sangat program-progam mendukung yang kami selenggarakan ketika itu.
Keluarga yang rumahnya menjadi tempat tinggal saya dan tim juga sangat ramah dan menganggap kami sebagai keluarga mereka juga.
Tidak jarang kami justru diajak untuk main-main ke daerah wisata disana, pernah juga sekali kita diajak untuk mendaki gunung di daerah tersebut.
Benar-benar pengalaman yang menyenangkan waktu itu.
. . . . .
Penutup
Banyak pengalaman berharga yang memang tidak bisa dirasakan mahasiwa era pandemi seperti sekarang ini.
Namun, itu tidak menjadi pengahalang bagi kamu yang masih berstatus mahasiswa untuk tetap berkembang di tengah kondisi yang tidak pernah kamu duga sebelumnya.
Kamu tentu harus bisa memanfaatkan waktumu untuk bisa mempelajari skill baru atau fokus untuk mengembangkan skill yang sudah kamu kuasai.
Siapa tau itu bisa menjadi bekal yang bermanfaat ketika kamu lulus dan masuk di dunia kerja.
Semoga bermanfaat.